Translate

Minggu, 24 Mei 2015

MESJI JAMI' BANJARMASIN

Masjid Jami' Banjarmasin
atau dikenal juga sebagai Masjid
Jami' Sungai Jingah adalah
sebuah masjid bersejarah di kota
Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Mesjid berarsitektur Banjar dan
kolonial (indish) yang dibuat
dengan bahan dasar kayu ulin ini
dibangun pada tahun 1777.
Walaupun termasuk di
lingkungan Kelurahan Antasan
Kecil Timur, masjid yang seluruh
konstruksi bangunan didominasi
kayu besi alias kayu ulin ini lebih
identik dikenal Masjid Jami
Sungai Jingah. Lokasi awal
pembangunan masjid ialah di tepi
Sungai Martapura, setelah masjid
ini dipindahkan sekarang berada
di Jalan Masjid kelurahan
Antasan Kecil Timur,Kota
Banjarmasin pada tahun 1934.

>>Sejarah

Di masa sebelum masjid ini
terbangun, masyarakat Banjar
kesulitan beribadah karena tidak
ada mesjid yang cukup besar
untuk menampung orang banyak.
Pemerintah kolonial Belanda yang
kehadirannya tidak disukai oleh
masyarakat Banjar berusaha
menggunakan kesempatan itu
untuk mengambil hati orang
Banjar. Mereka berniat
menyumbangkan uang hasil pajak
untuk pembangunan masjid.
Kebetulan saat itu pendapatan
pajak pemerintah Belanda dari
hasil memeras rakyat Kalimantan
sedang berlimpah, terutama dari
hasil hutan seperti karet dan
damar. Namun masyarakat Banjar
menolak mentah-mentah tawaran
itu. Bagi orang Banjar yang
beragama Islam adalah haram
hukumnya menerima pemberian
dari penjajah Belanda, apalagi
untuk pembangunan masjid.
Untuk mengatasi permasalahan
tersebut mereka secara swadaya
dan bergotong- membangun
tempat ibadah tersebut. Tua-muda,
laki-laki dan perempuan secara
bahu-membahu mengumpulkan
dana. Ada yang menyumbangkan
tanah, perhiasan emas atau hasil
pertanian, sehingga tidak lama
kemudian di atas tanah seluas 2
hektar berdirilah sebuah mesjid
yang indah dan megah sebagai
tempat beribadah dan kegiatan
sosial lainnya hingga sekarang.

Lain-lain

Di masjid ini terdapat kantor
Majelis Ulama Indonesia kota
Banjarmasin dan di belakang
masjid merupakan pemakaman
umum yang juga terdapat
Komplek Makam Pangeran
Antasari .

Sekarang mesjid ini sudah direnovasi menelan puluhan milyar rupiah tapi tetap menjaga bentuk arsitekturnya agar tidak menghilangkan nilai historisnya.

#repost by Julak FDj

Tidak ada komentar: